Pfizer Klaim Obat Covid-19 Paxlovid Efektif Turunkan Gejala Parah Hingga 89 Persen

MEDAN, KabarMedan.com | Obat antivirus eksperimental Pfizer Inc untuk Covid-19, diklaim terbukti mengurangi 89 persen kemungkinan dalam resiko terkena penyakit parah atau kematian bagi orang dewasa.

Hal ini diumumkan oleh pihak Pfizer pada, Jumat (5/11/2021) melalui website resminya. Dalam keterangannya, Pfizer menyampaikan bahwa obat pil Pfizer melampaui Merck & Co Inc yang disebut molnupiravir.

“Perusahaan ini mengumumkan hasil uji coba pil antivirus yang mampu memangkas risiko Covid-19 parah hingga 89 persen. Pil ini akan menjadi senjata baru dalam perang melawan pandemi dan akan tersedia secara global secepat mungkin,” tulis Pfizer dalam keterangannya.

Analisis utama dari data uji klinis telah mengkaji 1.219 orang dewasa di Amerika Utara dan Selatan, Eropa, Afrika dan Asia. Lalu mendapati rawat inap atau kematian di antara orang-orang dengan Covid-19 ringan hingga sedang, setidaknya tidak ada yang meningal dalam 28 hari setelah perawatan tersebut.

Pfizer mengatakan pihaknya berencana untuk menyerahkan hasil uji coba sementara ke Food and Drug Administrasion (FDA) sebelum liburan Thanksgiving Amerika Serikat (AS) pada 25 November mendatang.

Diketahui, bahwa uji coba diberhentikan lebih awal dikarenakan manfaat obat bagi pasien telah terbukti sangat menyakinkan. Pihak Pfizer berharap obat Covid-19 mereka dapat memiliki dampak besar dalam membantu semua kehidupan agar kembali normal dan melihat akhir pandemi.

Direncanakan Pfizer akan memproduksi Paxlovid lebih dari 180.000 pak pada akhir 2021 dan setidaknya 50 juta pak pada akhir 2022, dimana 21 juta akan diproduksi lanjutan pada paruh pertama.

Disisi lain, para ahli menyakit menular menekankan bahwa mencegah Covid-19 melalui penggunaan vaksin secara luas tetap merupakan cara terbaik untuk mengendalikan pandemi, tetapi hanya 58 persen orang Amerika yang divaksinasi sepenuhnya dan akses di banyak bagian dunia terbatas.

Pfizer juga sedang mempelajari apakah obat Covid-19 mereka dapat digunakan oleh orang tanpa faktor risiko Covid-19 yang serius, serta untuk mencegah infeksi virus corona pada orang yang terpapar virus.

Menurut informasi yang dihimpun, pemerintahan AS telah bernegoisasi dengan Pfizer untuk pil yang cukup untuk 1,7 juta program pengobatan, dengan opsi tambahan untuk 3,3 juta. Hal tersebut diperkirakan sama dengan jumlah yang dipesan AS dari Merck. [KM-101]

 

 

Berkomentarlah secara bijaksana dan hindari menyinggung SARA. Komentar sepenuhnya menjadi tanggungjawab komentator.