Protes PPKM Darurat, Pemilik Warung Kopi: Suruh Tutup Tapi Tak Bertanggung Jawab!

MEDAN, KabarMedan.com | Seorang pemilik usaha warung kopi menyatakan protesnya setelah menjalani sidang putusan di Gedung PKK setelah ia ditertibkan dalam PPKM Darurat. Rakesh dikenakan sanksi denda sebesar Rp 300 ribu serta kurungan selama dua hari.

Warung kopi milik Rakesh ditertibkan pada Rabu, (14/7/2021) lalu oleh petugas gabungan PPKM Darurat. Dilihat oleh KabarMedan.com melalui video viral yang beredar, Jum’at (16/7/2021), Rakesh menyampaikan protesnya setelah sidang yang dilaksanakan pada Kamis (15/7/2021) kemarin.

“Mobil tentara dua truk, mobil satpol pp satu truk, bukannya membantu disitu memaksa kita untuk tutup. Ingat ni, sebarkan ini ya. Nggak ada bantuan dari pemerintah, dari si Bobby, dari Edy Rahmayadi, nggak ada,” ujar Rakesh.

Baca Juga:  Rekontruksi Pembunuhan Siswi SMP Dalam Karung Digelar 20 Adegan

Ia mengaku kesal akibat penutupan usaha kopinya akibat PPKM Darurat berdampak besar terhadap ekonomi keluarga. Pasalnya, penghasilan keluarga berasal dari warung kopi tersebut. Rakesh juga mengatakan tak ada bantuan pemerintah yang sekiranya menjadi solusi dalam penerapan PPKM Darurat yang berlaku sejak 12 Juli 2021 lalu di Kota Medan.

“Sikitpun nggak ada dikasih apapun. Anak saya lima. Mau sekolah bayar, ambil raport bayar, segala macam bayar. Apapun nggak ada dibantu, disuruh tutup hasilnya nihil. Apa yang aku dapat? Terancam anak bini saya. Siapa yang ngasih makan? Pemerintah yang ngasih makan? Nggak ada pemerintah yang kasih makan. Suruh tutup tapi nggak bertanggung jawab,” tuturnya.

Baca Juga:  Rekontruksi Pembunuhan Siswi SMP Dalam Karung Digelar 20 Adegan

Dalam protesnya Rakesh juga menyebutkan bahwa dirinya maupun usaha yang dijalaninya tak pantas ditutup paksa seperti yang telah ia alami pada hari Rabu sebelumnya itu. “Saya nggak gentar sama siapapun, satu lawan satu. Kita jual kopi, bukan jual ganja, bukan jual narkoba,” pungkas Rakesh. [KM-06]

Berkomentarlah secara bijaksana dan hindari menyinggung SARA. Komentar sepenuhnya menjadi tanggungjawab komentator.