Ratusan Bangkai Babi Mengapung di Sungai Bedera, Baunya Sangat Menyengat

MEDAN, KabarMedan.com | Masyarakat Kelurahan Terjun, Kecamatan Medan Marelan, khususnya di sekitar Sungai Bedera mengeluhkan dengan bau menyengat. Setiap hari warga melihat bangkai babi yang mengapung dan mengganggu aktivitas warga di sana.

Salah seorang warga Jumadi mengatakan, kondisi ini telah berlangsung dalam beberapa hari terakhir. Warga pun mendorong bangkai babi itu agar terbawa arus sungai.

“Kebetulan air sungai naik, kami dorong bangkai babi itu agar terbawa arus. Kalau diangkat kami gak sanggup dengan baunya,” katanya, Selasa (5/11/2019).

Camat Medan Marelan, M. Yunus mengatakan, pihaknya telah turun ke lokasi untuk kondisi di sungai tersebut. Benar saja, ada ratusan bangkai babi didapati mengapung.

“Kalau yang kami pantau ada ratusan,” ujarnya.

Diduga bangkai babi itu dibuang oleh warga di hulu. Sebab, warganya sendiri tidak pernah membuang bangkai ke sungai.

“Ini aliran dari beberapa kabupaten hingga mengalir wilayah kami,” ungkapnya.

Pihaknya sudah mengarahkan Kepala Lingkungan setempat untuk melakukan pemantauan dan mengintai oknum tidak bertanggungjawab yang membuang bangkai babi tersebut.

“Sejak dari pagi kami mengadakan pemantauan, dan kepada seluruh kepling untuk mendata hewan kaki empat di tempat ini khususnya babi yang mati,” jelasnya.

Ia menjelaskan, laporan dari masyarakat bangkai babi ditemukan sejak Sabtu pekan lalu. Namun, hingga kini jumlahnya semakin banyak.

“Jadi Informasi ini sudah kami terima sekitar 4 hari yang lalu,” cetusnya.

Pihaknya juga berkoordinasi dengan Dinas Peternakan Kota Medan, Dinas Lingkungan Hidup Kota Medan dan pihak kepolisian untuk bersama-sama menangkap orang membuang bangkai babi tersebut.

Yunus menjelaskan, bangkai babi yang ditemukan beberapa di antaranya dievakuasi dari sungai untuk dikubur. Sementara bangkai yang sudah tidak memungkinkan untuk diangkat, ditenggelamkan agar melebur dengan air sungai.

“Kita pinggirkan. Kita cari yang sanggup mengangkat. Itu kondisinya sudah empat hari mati. Jadi susah mau ditarik karena sudah melebur babinya. Ada juga yang tarik ke darat,” pungkasnya. [KM-05]

Berkomentarlah secara bijaksana dan hindari menyinggung SARA. Komentar sepenuhnya menjadi tanggungjawab komentator.