Tak Hanya Pernafasan, TBC Ternyata Juga Dapat Menyerang Organ Tubuh Lain

MEDAN, KabarMedan.com | Penyakit Tuberkolosis (TBC) hendaknya juga mendapat perhatian dari berbagai kalangan. Sebab tak hanya menyerang organ dan alat pernafasan, TBC ternyata juga dapat menyerang organ lain dalam tubuh manusia.

“Yang umumnya nyerang paru ya, namanya TB paru, tapi bisa di luar organ paru namanya TB ekstra paru. Itu hampir semua organ tubuh kita bisa kena, dari ujung kepala sampai ujung kaki. Jadi di kepala, di saraf, di mata, di tulang bisa, di alat reproduksi bisa, di usus bisa, di ginjal bisa, semua organ tubuh,” ujar Dokter Spesialis Paru, Parluhutan Siagian, Sabtu (26/3/2022).

Parluhutan menjelaskan, bakteri TB yang masuk melalui pari-paru berkemungkinan dapat ditularkan ke organ lain melalui pembuluh darah.

“Tapi bisa juga ternyata di parunya tidak kena, hanya di organ lain kena. Karena begitu masuk kuman TB, mungkin beredar ke darah kena ke organ lain, yang di parunya bisa hilang. Itu bisa. Pasien TB itu ada sekian persen kurang lebih 5 sampai 10 persen itu bisa sembuh sendiri kalau memang sistem imunnya baik,” ungkapnya.

Hal itu disebutnya sangat berbahaya bahkan dapat menyebabkan kematian. Sebab itulah masyarakat diminta untuk segera diobati hingga sembuh.

“TB di luar paru itu kalau mengenai organ-organ yang besar, itu cukup berbahaya, bisa membawa kematian. TB ini kalau tidak diobati ya berbahaya, membawa kematian, angka kematian TB kita tinggi,” tuturnya.

Pasien TB juga terdiri dua jenis yakni pasien TB yang sensitif obat, artinya kuman TBnya masih sensitif dengan obat lini satu. Obat lini satu yang biasa digunakan yaitu rifampisin, isoniazid, etambutol, pirazinamid.

Jenis yang kedua adalah pasien TB resisten obat, artinya obat lini satu sudah tidak berfungsi terhadap pasien tersebut.

“Kita harus pakai lini dua. Kalau lini satu itu kan minimal 6 bulan ya, tapi kalau udah kena resisten itu bisa lebih lama, itu bisa sampai dua tahun. Maka dari itu kita edukasi kan ke masyarakat, paling baik apabila kena TB dan masih bisa diobati dengan lini pertama, berobat lah sampai sembuh,” pungkasnya. [KM-06]

Berkomentarlah secara bijaksana dan hindari menyinggung SARA. Komentar sepenuhnya menjadi tanggungjawab komentator.