SERGAI, KabarMedan.com | Tim gabungan Pemkab Sergai, melakukan penyisiran aliran sungai Bedagai Kecamatan Tanjung Beringin terkait dengan ditemukannya bangkai Babi diduga terjangkit wabah hogh cholera beberapa waktu lalu.
Tim yang terdiri dari Kadis Lingkungan Hidup H. Panisean Tambunan, Kadis Ketahanan Pangan Aliuddin, Camat Tanjung Beringin, M. Fahmi, melakukan penyusuran menggunakan perahu dan menemukan beberapa bangkai Babi mengapung di aliran sungai dan terdampar di darat.
“Saat menyelusuri Sungai Bedagai, tim menemukan bangkai Babi di sekitar Dusun 1, Desa Tebing Tinggi,” kata Kadis Lingkungan Hidup Serdang Bedagai H Panisean Tambunan, Jum’at (8/11/2019).
Ia menjelaskan, bangkai babi yang ditemukan di aliran sungai akan diambil sampel setelah itu ditanam oleh tim Tagana untuk menghindari terjadinya pencemaran air sungai.
Saat ini ujar Tambunan, pihak Dinas lingkungan Hidup belum bisa memastikan air Sungai Bedagai tercemar atau tidak akibat hanyutnya bangkai Babi. Namun pihaknya akan melakukan pengambilan sampel air sungai.
“Tercemarnya air sungai disebabkan hanyutnya bangkai Babi belum bisa dipastikan. Namun tetap diupayakan dalam pengambilan sampel,” bilang Tambunan.
Sementara itu, Kadis Ketahanan Pangan Kabupaten Serdang Bedagai Aliuddin di lokasi menambahkan, wabah menyakit mengakibatkan ternak Babi mati sejak bulan Oktober 2019. Itu terjadi di Desa Sei Belutu, Kecamatan Sei Bamban.
“Dari hasil temuan di lapangan sudah kita laporkan ke Bupati”, terang Aliuddin.
Sebelumnya Bupati Sergai juga menyampaikan penemuan bangkai Babi itu di aliran sungai melalui laporan Camat Tanjung Beringin, pada Rabu 06 November 2019 kemarin, disela kegiatan Bulan Bhakti Gotong Royong (BBGRM) di Kecamatan Silindak.
Ia pun meminta instansi terkait segera melakukan tindakan cepat untuk mengatasi permasalahan tersebut.[KM-04]